Apa yang terlintas diingatan kita ketika mendengar istilah
“tiki-taka”?, bagi penggemar sepakbola istilah ini tentunya sangat familiar.
Tiki-taka merupakan permainan sepakbola cantik, atraktif dan cepat dengan memanfaat kerjasama tim yang solid untuk meraih
goal, permainan ini identik dengan klub asal spanyol yaitu Barcelona. Lalu
siapakah pencipta permainan tiki-taka? Dia adalah legenda sepakbola Belanda dan
Barcelona yang bernama Johan Cruyff. Cruyff tidak hanya mengubah Barcelona,
tetapi juga mempengaruhi sepakbola dunia. Cruyff menciptakan filosofi baru
terhadap sepakbola saat itu, disaat klub-klub lain masih bermain secara
“ortodok” layaknya klub Inggris dengan Kick n Rush atau permainan sepakbola
membosakan klub Italia dengan gaya Catenacio tetapi Cruyff melakukan
transformasi gaya sepakbola modern pada era kepelatihanya di Barcelona, dan
gaya permainan tersebut sampai saat ini masih “kekal” bahkan banyak di adopsi
para manager sepakbola modern saat ini. Istilah tiki-taka saat ini semakin
terkenal, tidak jarang dikonotasikan sebagai makna “cerdas, cepat, taktis dan
modern”. Jika saat ini kita bisa menyaksikan sepakbola indah pada permainan
Barcelona, Ajax atau Manchester City maka itu semua merupakan warisan dari
transformasi sepakbola yang dilakukan Cruyff. Transformasi tiki-taka ala Johan Cruyff di Barcelona dapat
kita analogikan dengan transformasi kesehatan yang dilakukan oleh Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS), terutama terkait visi, inovatif,
integrasi, dan dampak jangka panjangnya. Baik Cruyff di Barcelona maupun BGS di
Kementerian Kesehatan melakukan pendekatan revolusioner untuk mengubah cara
kerja dan mencapai hasil yang berdampak besar bagi sepakbola dan sektor
kesehatan. Total Football dan Transformasi
Kesehatan Sama seperti Johan Cruyff yang memperkenalkan filosofi
"Total Football" yang
menggusur konsep-konsep lama, BGS membawa transformasi kesehatan yang berbasis
pada digitalisasi dan integrasi data. Filosofi Cruyff menekankan peran pemain
yang serba bisa (versatile) dan
saling terintegrasi, sementara BGS memperkenalkan pendekatan kolaboratif
antar-fasilitas kesehatan, dari Puskesmas hingga rumah sakit pusat seperti
halnya konsep pengampuan. Tujuannya sama seperti Cruyf: menciptakan sistem yang
lebih fleksibel, responsif, dan terintegrasi. Cruyff percaya pada penguasaan permainan di lini tengah
sebagai pusat otak dari permainan, sama seperti BGS yang mengedepankan pengelolaan data dan teknologi
informasi sebagai fondasi utama dalam pengambilan keputusan. Cruyff membangun
Barcelona dengan basis penguasaan bola, BGS membangun sistem kesehatan dengan
basis pengusaan data untuk membuat layanan kesehatan lebih efektif dan efisien. Cruyff membentuk "Dream Team" di Barcelona dengan
pemain-pemain berbakat yang mampu menjalankan filosofi Tiki Taka. Hal serupa
dilakukan BGS di sektor kesehatan, dengan memperkuat Integrasi antara
pemerintah, swasta, akademisi, dan lembaga riset untuk mengembangkan sistem
kesehatan yang lebih kuat. Program seperti penguatan dan pengampuan layanan
primer dan peningkatan fasilitas Puskesmas adalah upaya menciptakan "Dream
Team" di bidang kesehatan. Seperti Cruyff yang menyulap Barcelona menjadi
tim tangguh, atraktif dan konsisten, BGS juga bekerja keras memperkuat pondasi
kesehatan Indonesia agar lebih siap dan tahap menghadapi pandemi serta
tantangan kesehatan kedepannya. Tujuannya : membentuk tim yang tak hanya meraih
kemenangan tahun ini saja, tetapi mempertahankan kinerja jangka panjang. La Masia dan Pengembangan SDM
Kesehatan Siapa yang tidak kenal Lionel Messi, Andre Iniesta, Xavi
Hernandes atau seorang pemuda belasan tahun yang baru saja mencuri perhatian
dunia lewat penampilan menawannya di Euro 2024 yaitu Lamine Yamal. Nama-nama
hebat tersebut adalah legenda dan calon bintang sepakbola dunia alumni La
Masia. Johan Cruyff merintis sekolah akademi La Masia untuk
melahirkan pemain-pemain berbakat dan kelas dunia. Hal yang sama seperti yang
dilakukan BGS yang memofokuskan
pengembangan SDM kesehatan. Melalui pelatihan, pendidikan, dan penyebaran
tenaga kesehatan ke seluruh daerah Indonesia secara merata, BGS memastikan
bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga
menjangkau wilayah terpencil. Seperti La Masia yang membentuk pemain-pemain
yang memahami Filosofi bermain Barcelona, BGS juga membangun SDM kesehatan yang
kompeten dan mampu mendukung Transformasi Kesehatan. Jika Cruyff berhasil membentuk formasi “the winning elevent” yang mampu mengantarkan Barcelona menjuarai
gelar domestik maupun internasional, hal yang sama juga dilakukan BGS dalam
membentuk Tim Champions Kemenkes yang berasal dari agent of change dan pegawai terbaik dari berbagai UPT di
Kementerian Kesehatan, yang tujuannya sama untuk mensukseskan transformasi
kesehatan. Tiki-Taka, Digitalisasi Kesehatan dan Fasilitas
Kesehatan Cantik Filosofi "tiki-taka" yang diperkenalkan Cruyff
berfokus pada penguasaan bola dengan
umpan-umpan pendek yang cepat, akurat, menguasai dan mengendalikan permainan.
BGS menerapkan cara serupa melalui
digitalisasi kesehatan, seperti integrasi rekam medis elektronik dan penerapan
aplikasi Satu Sehat yang memungkinkan data pasien dan fasilitas kesehatan dapat
diakses dengan akurat dan mudah. Sistem ini membuat alur informasi mengalir
cepat dan efisien, layaknya tiki-taka yang mempercepat alur bola hingga
mencapai goal. Tiki-taka tidak hanya soal penguasaan bola, permainan cepat
dan goal, tetapi juga soal keindahan, atraktif dan cantik dalam permainan
sepakbola. Hal yang sama juga dilakukan BGS dalam transformasi kesehatan, rumah
sakit pemerintah yang selama ini identik dengan gelap, bau pesing dan oldskull sekarang berubah menjadi rumah
sakit yang modern, bersih dan cantik. Legacy : Antara Cruyff dan BGS Warisan Cruyff di Barcelona tetap terasa hingga kini dan
dinikmati hampir jutaan penggerma sepakbola di dunia, dengan filosofi permainan
tiki-taka yang masih mengakar padakKlub. Begitu pula, transformasi kesehatan
ala BGS yang diproyeksikan akan memiliki dampak panjang bagi sistem kesehatan
Indonesia, terutama dalam hal ketahanan kesehatan dan kesiapan menghadapi
krisis. Penguatan layanan kesehatan primer dan rujukan, penguatan sistem ketahanan kesehatan, penguatan sistem pembiayaan kesehatan,
penguatan SDM, dan penguatan teknologi kesehatan, serta integrasi layanan kesehatan
yang dibangun oleh BGS adalah pondasi bagi masa depan pelayanan kesehatan
Indonesia yang lebih baik. Pemimpin yang hebat adalah yang pemimpin yang tidak hanya
berhasil saat organisasi yang dipimpinnya berkembang dan maju, tetapi juga saat
ditinggalkan organisasi tersebut tetap berkembang dan berhasil karena sistem
dan filosofi yang diwariskannya. Ada banyak pelatih sepakbola hebat yang
berhasil mendapatkan puluhan piala sebut saja Sir Alex Ferguson, tetapi setelah
Ferguson pensiun prestasi Manchester United kian merosot. Berbeda dengan
Barcelona yang cenderung “stabil”, ini karena Cruyff telah meninggalkan
filosofi sebuah warisan yang hingga saat ini dapat kita nikmati, warisan
tersebut adalah “tiki-taka”. Pep Guradiola yang saat itu baru saja memenangkan
trofi bersama Bayern Munchen mengakui bahwa pengaruh cruyff sangat besar bagi
karir pelatihnya, Pep mengatakan “saat ini kita cukup menjaganya”. Sama seperti
insan kesehatan, transformasi yang sudah dimulai dan berdampak bagi sektor
kesehatan di Indonesia harus kita jaga dan lanjutkan. Dengan visi dan strategi yang matang, baik Cruyff maupun BGS
membuktikan bahwa transformasi dalam sistem dapat dilakukan dengan cara yang
mendasar dan terstruktur. Mereka menciptakan pondasi bagi generasi berikutnya, memastikan
bahwa filosofi dan perubahan yang mereka perkenalkan akan terus memengaruhi dan
memperkuat tim, baik itu di lapangan sepakbola atau di bidang kesehatan. Kemenkes hebat, Indonesia Sehat! Oleh
: Irfan Yanis – Humas BPAFK Jakarta
Untuk
menyelesaikan seluruh laporan yang tersisa dalam rangka penerbitan
sertifikat uji kesesuaian secara mandiri sesuai dengan amanah
Peraturan Bapeten No 2 Tahun 2018 tentang Uji Kesesuaian Pesawat
Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional kepada Lembaga Uji
Kesesuaian (LUK) maka diperlukan pertemuan teknis / konsinyering
antara Laboratorium Proteksi Radiasi dan Uji Kesesuaian Jakarta
dengan pihak Bapeten.
Adapun
Tujuan
kegiatan adalah Penyelesaian
evalusi LHU BPAFK Jakarta pada aplikasi Bapeten Balis1.5, Pengenalan
aplikasi pelaporan LHU dan Sertifikst Uji Kesesuaian secara Mandiri
oleh Lab PRUK melalui Balis Perijinan 2.5
Seminar
juga mengundang satu orang narasumber dari Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), satu orang narasumber dari Badan Standarisasi Nasional
(BSN), dan dua orang dari Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika. selain itu kegiatan seminar
juga dilakukan secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 100
(seratus) peserta.
Merespon
kondisi permasalahan terkait kualitas alat kesehatan dalam negeri yang
masih belum mampu bersaing dengan alat kesehatan impor perlu dilakukan
upaya terobosan melalui sertifikasi Standari Nasional Indonesai (SNI)
alat kesehatan, mengingat SNI alat kesehatan secara umum merupakan
adopsi identik atau merujuk pada standar internasional seperti IEC atau
ISO. Jadi diharapkan dengan alat kesehatan yangg tersertifikasi SNI
secara langsung kualitas juga sudah memenuhi standar internasional dan
diharapkan mampu bersaing dengan produk alat kesehatan luar negeri.
Salah
satu bidang pengujian yang perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung
pemenuhan standar alat kesehatan dalam negeri adalah pengujian
Electromagnetic Compatibility (EMC) yaitu suatu uji untuk memastikan
bahwa alat kesehatan memiliki kemampuan terhadap gangguan interferensi
medan elektromagnetik dari lingkungan sekitar serta seberapa besar
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat kesehatan kepada
lingkugan sekitar.
Sebagai
upaya dalam pemenuhan pengujan EMC BPAFK Jakarta telah melakukan
kolaborasi dengan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPT)
Kementerian komunikasi dan Informatika melalui penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) yang diharapkan dapat mendorong
sinergi yang lebih erat antar kementerian dalam pengembangan teknologi
alat kesehatan di Indonesia, terutama dalam meningkatkan mutu alat
kesehatan dalam negeri.Tujuan kegiatan ini adalah :
BPAFK
Jakarta sebagai unit pelaksana teknis di bidang pengamanan alat dan
fasilitas kesehatan dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan
pengamanan alat dan fasilitas kesehatan melalui kegiatan pengujian,
kalibrasi dan inspeksi sangat berperan dalam mendorong peningkatan
keamanan dan kualitas alat dan fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia. Salah
satu bidang pengujian yang perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung
pemenuhan standar alat kesehatan dalam negeri adalah pengujian
penetrasi jarum. Tujuan
kegiatan ini adalah Pelatihan
Tes Penetrasi Jarum dengan film khusus yang mempunyai sifat mirip
dengan kulit manusia
Merespon
kondisi permasalahan terkait kualitas alat kesehatan dalam negeri
yang masih belum mampu bersaing dengan alat kesehatan impor perlu
dilakukan upaya terobosan melalui sertifikasi Standari Nasional
Indonesai (SNI) alat kesehatan, mengingat SNI alat kesehatan secara
umum merupakan adopsi identik atau merujuk pada standar internasional
seperti IEC atau ISO. Jadi diharapkan dengan alat kesehatan yangg
tersertifikasi SNI secara langsung kualitas juga sudah memenuhi
standar internasional dan diharapkan mampu bersaing dengan produk
alat kesehatan luar negeri.
Jakarta, 10 Juli 2024 – BPAFK Academy menerima kunjungan visitasi akreditasi institusi pelatihan yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Mutu (Puskat Mutu) Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Visitasi ini berlangsung pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di Jakarta. Tim asesor yang ditugaskan untuk melaksanakan visitasi akreditasi antara lain: dr. Leny Evanita, MM, Dian Pancaningrum, S.Kep, M.Kep, dan Afriani Tinurbaya, S.Kep, MKM Visitasi akreditasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa BPAFK Academy memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan program-program pelatihan. Proses akreditasi ini mencakup evaluasi komprehensif terhadap berbagai aspek, termasuk kurikulum, fasilitas, kompetensi pengajar, serta sistem manajemen mutu. Dalam kesempatan ini, Subadri, ST, M.Si, Kepala BPAFK Jakarta bersama tim BPAFK Academy dan Tim Penjamin mutu menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kunjungan tim asesor dari Puskat Mutu Ditjen Nakes Kemenkes. "Kami berharap hasil dari visitasi akreditasi ini dapat menjadi motivasi bagi BPAFK Academy untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanan dalam bidang pelatihan kesehatan," ujar Subadri. BPAFK Academy berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan, terutama melalui program-program pelatihan dibidang manajemen teknologi alat kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan teknologi kesehatan saat ini.
Sobat
alkes, belakangan ini industri fashion terutama produk lokal sedang berkembang
pesat dan mulai menjadi etalase utama beberapa toko online maupun offline.
Bahkan beberapa artikel produk lokal
contohnya sneaker sampai harus pre order (PO) 2 sampai 3 bulan sebelumnya,
beberapa brand lokal bahkan sampai harus mengadakan pembelian melalui sistem raffle. Jika kita flashback 2-3 tahun
kebelakang tentunya antusiasme masyarakat terhadap produk dalam negeri
terutama fashion belum sebesar saat ini, apalagi ditengah masyarakat yang
semakin kritis terhadap nilai dan kualitas sebuah produk justru membuat produk
lokal seperti sneaker/sepatu semakin diminati. Setelah penulis amati,
trend berkembangnya produk lokal di Indonesia ternyata juga diiringi dengan peningkatan
kualitas produk yang masif, tidak jarang sebuah produk menggunakan pihak ketiga
/influencer untuk menguji durability/ketahanan dari sebuah produk. Contoh
produk lokal sepatu “Compass” lewat akun instagram @tuansonim yang merupakan
seorang kolektor snekaer mengadakan challange “365 days”, yang mengartikan
bahwa sepatu tersebut nonstop digunakan disegala kondisi dan event selama 1
tahun penuh. Brand image sepatu
compass sebagai sepatu kuat dan tahan lama pun semakin melekat kepada para sneaker enthusiast, trend memilih produk lokal daripada produk luar ini meluas denga
istilah “Local Pride”. Jika
diatas kita membahas produk dalam negri di segment fashion, lalu bagaimana
dengan alat kesehatan dalam negeri? Industri alat kesehatan merupakan sektor vital yang memainkan
peran penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan, tentunya bangsa
kita sudah belajar banyak dari badai Covid-19 kemarin. Penggunaan
alat kesehatan dalam negeri mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa
tahun terakhir. Tren ini didorong oleh berbagai faktor seperti peningkatan
kesadaran kesehatan masyarakat, kemajuan teknologi, serta yang paling terlihat
adalah dukungan pemerintah dalam memperkuat industri alat kesehatan lokal. Jika
industri sneaker produk lokal bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri lewat
peningkatan kualitas dan pengujian yang dilakukan oleh pihak lain, maka cara
yang sama pun sebenarnya dilakukan oleh Industri alat kesehatan dalam negeri
bahkan dengan persyaratan yang lebih rigid
dan komperhensif salahsatunya dengan Uji produk alat kesehatan. Untuk memastikan alat kesehatan yang
diproduksi memenuhi standar mutu dan keselamatan, uji produk menjadi langkah
yang krusial. Uji produk tidak hanya bermanfaat bagi produsen, tetapi juga bagi
konsumen, regulator, dan seluruh ekosistem kesehatan dalam negeri. Uji produk adalah serangkaian proses evaluasi yang bertujuan
untuk memastikan bahwa alat kesehatan memenuhi spesifikasi teknis, keselamatan,
dan kinerja yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan berbagai jenis pengujian,
seperti uji fisik fungsi, uji keselamatan listrik, dan uji kinerja dan uji
ketahanan. Manfaat
Uji Produk Sehingga dari manfaat diatas ya sobat alkes, bahwa uji produk merupakan
cara membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dari sebuah produk,
apalagi jika produk tersebut diuji oleh Institusi yang terpercaya dan
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional. Lalu siapa yang melakukan Uji
produk alat kesehatan? Salahsatunya adalah Balai
Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Jakarta. BPAK Jakata merupakan
unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan alat kesehatan
yang memiliki tugas melakukan pengamanan alat dan fasilitas kesehatan di
Indonesia, salahsatunya adalah Uji Produk alat kesehatan. Terdapat 70 Jenis Alat
kesehatan yang mampu dilayani, 28 diantaranya telah TERAKREDITASI oleh SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite
Akreditasi Nasional, dan merupakan Lab. Uji Produk dengan ruang lingkup
akreditasi terbanyak di Indonesia. Untuk meningkatkan layanan uji produk berkualitas tinggi berbagai
upaya penguatan dilakukan oleh BPAFK Jakarta dari mulai pemenuhan sarana
prasarana laboratorium maupun peningkatan kompetensi SDM di dalam maupun ke
luar negeri. Berikut penulis lampirkan layanan hotline BPAFK Jakarta :
081804640406 Uji produk memainkan peran penting dalam mendukung
pengembangan dan keberlanjutan industri alat kesehatan dalam negeri. Dengan
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu dan keselamatan,
uji produk membantu meningkatkan kepercayaan konsumen, memastikan keselamatan
pasien, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Dukungan dari
berbagai pihak, termasuk pemerintah dan industri, sangat penting untuk
memaksimalkan manfaat uji produk dan mengatasi tantangan yang ada. Tentunya
kita berharap istilah “Local pride” tidak hanya ada pada industri fashion di
tanah air yang sedang melesat, tapi juga merambah pada tingkat kepercayaan
terhadap alat kesehatan dalam negeri. Ditulis
oleh : M. Irfan Yanis (Pranata Humas Ahli Pertama BPAFK Jakarta)
Dalam rangka transformasi kesehatan Internal kesehatan khususnya perubahan budaya kerja (Eksekusi Efektif, Cara Kerja Baru dan Pelayanan Unggul), maka BPAFK Academy mempersembahkan "BPAFK Jakarta Session Break tahun 2024" dengan tema Inspirational Session bersama Bpk. Ir Jamil Azzaini, MM sebagai Inspirator yang telah berpengalaman.
Kegiatan ini terselenggara pada hari Rabu, 19 Juni 2024 pukul 13.00 sd.
selesai. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai BPAFK Jakarta
beserta para undangan yang hadir via Zoom.
Tangerang Selatan, 24 April 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka pertemuan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (24/4). Rakerkesnas dengan tema “Transformasi Kesehatan: Melesat Menuju Indonesia Emas” ini akan berlangsung hingga Kamis (25/4) besok. Rakerkesnas dihadiri oleh perwakilan seluruh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, RSUD, Bappeda provinsi/kabupaten/kota, UPT Kemenkes, perwakilan kementerian/lembaga, dan para mitra pembangunan kesehatan. Presiden mengatakan, Indonesia akan memiliki momentum untuk menjadi negara maju karena akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2030an. Untuk mewujudkan hal tersebut sektor kesehatan memiliki peran yang sangat penting. "Kesehatan sangat penting, sangat fundamental, seperti yang disampaikan Pak Menkes sehat dulu baru pintar, karena kalau pintar tapi tidak sehat menjadi apa?" kata Presiden.
Selain Presiden Jokowi, Rakerkesnas juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Acara juga diikuti oleh 2.100 peserta.
Sementara itu, dalam laporannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sektor kesehatan memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Menkes mengajak para pelaku kesehatan agar melakukan perubahan paradigma dalam melayani kesehatan. "Caranya pastikan masyarakat harus sehat, harus diubah paradigma yang sebelumnya mengobati orang sakit sekarang menjadi menyehatkan masyarakat," kata Menkes. Menkes menambahkan, saat ini Kemenkes juga sedang melakukan transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Selain itu, Kemenkes melibatkan Bappeda dan pihak swasta untuk mendukung transformasi kesehatan. Pelibatan ini karena transformasi kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh pegawai di lingkungan kesehatan. "Kita sudah ada program transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi serta juga dinas kesehatan dan RSUD, juga Bappeda, agar Indonesia Emas dapat tercapai," tutur Menkes.
Rakerkesnas diselenggarakan selama dua hari, yakni 24-25 April 2024, dengan berbagai kegiatan di antaranya forum komunikasi untuk berdiskusi kendala dan tantangan, serta mencari solusi efektif dalam pembangunan Kesehatan. Di lokasi acara, juga ada stan-stan dari unit utama di Kemenkes yang akan melayani konsultasi terkait program-program kesehatan nasional. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/presiden-resmi-membuka-rakerkesnas-2024
Hai sobat Alkes, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023 yang dilaksanakan pada Hari Kamis s.d Sabtu, 9-11 November 2023 di Assembly Hall, JCC Senayan, Jakarta. Dengan mengusung slogan "Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju", Kementerian Kesehatan memfokuskan pelayanan kesehatan ke arah promotif (edukatif) dan preventif (pencegahan), seperti salah satu upaya yang ditekankan oleh Menkes yaitu dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Kami mengajak sobat alkes untuk mengunjungi booth BPAFK/LPAFK di unit
No. A58-59. Disini kami hadir dari BPAFK Jakarta, BPAFK Medan, BPAFK
Makassar, BPAFK Surakarta, BPAFK Surabaya, dan LPAFK Banjarbaru. Kami
menyediakan konsultasi Alkes, souvenir menarik, games/quiz, serta ada
voucher disc.10% untuk pendaftaran BPAFK Academy bagi yang berminat.
Selain itu juga tersedia give away dari BPAFK/LPAFK berupa scooter
listrik, sepeda lipat handphone hingga smartwatch.
Read more: https://setkab.go.id/transformasi-kesehatan-menkes-pemerintah-fokuskan-layanan-berbasis-pencegahan/
Kegiatan Pameran Produk Farmasi dan Alat Kesehatan Rakerkesda 2023 dilaksanakan 2 hari dari tanggal 03 -04 Juli 2023 di Hotel Bidakara Jakarta Selatan. Pameran tersebut menampilkan produk-produk inovasi teknologi peralatan kesehatan pada rumah sakit, laboratorium, klinik, dan farmasi.Dalam kegiatan pameran BPFK Jakarta ikut berpartisipasi dengan tujuan melakukan sosialisasi,edukasi serta membina hubungan harmonis dengan khalayak internal dan eksternal untuk menyampaikan informasi tentang tupoksi dan layanan BPFK Jakarta dalam memperoleh pengertian,kepercayaaan dan kerjasama dalam mencapaian tujuan organisasi.
BPFK Jakarta juga memberikan pelayanan atau melakukan demo pengujian dan kalibrasi terhadap alat kesehatan Blood Pressure Monitor dan Bed Side Monitor serta menjelaskan dari beberapa pertanyaan yang diberikan pengunjung diantaranya manfaat dari pengujian Kalibrasi serta tupoksi dari BPFK Jakarta,jenis alat kesehatan apa saja yang dapat dilakukan kalibrasi / pengujian,Uji produk alkes dan pelayanan yang diberikan BPFK Jakarta serta melakukan simulasi pelayanan BPFK Jakarta dengan SIPEKA. Pertanyaan – pertanyaan dari pengunjung tersebut dijelaskan secara lisan dan melalui Brosur,Poster. BPFK Jakarta juga menyajikan Kuis Edukasi menarik ,bertujuan menstimulus para pengunjung untuk datang dan mencari informasi tentang BPFK Jakarta sebelum menjawab Kuis, bagi yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberikan souvenir menarik. Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui peranan BPFK Jakarta dan manfaat pengujian kalibrasi untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan.
Dalam rangka persiapan peralihan kelembagaan ke
Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan sesuai dengan arahan Menteri
Kesehatan dalam mendukung transformasi kesehatan, Ditjen Kefarmasian dan
Alat Kesehatan melalui Sekretariat Ditjen Kefarmasian dan Alat
Kesehatan melakukan kunjungan ke UPF-PFK Palembang pada tanggal 25-26
Juni 2023.
Dalam kunjungan tersebut, Sesditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Dita Novianti S.A. berkesempatan hadir dan didampingi oleh Kepala BPFK
Jakarta, Subadri. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
terhadap kondisi dari UPF-PFK Palembang sehingga nantinya Ditjen
Kefarmasian dan Alat Kesehatan dapat memberikan dukungan secara maksimal
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pada kesempatan tersebut, disampaikan bahwa Ditjen Farmalkes siap
memberikan dukungan baik dari segi anggaran, SDM serta sarana prasarana
yang dibutuhkan oleh BPFK dan UPF, sedangkan proses pemindahan tinggal
menunggu persetujuan dari MenPanRB. “Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan siap memberikan dukungan terhadap
BPFK dan LPFK termasuk UPF-PFK Palembang agar dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas fungsi dan diharapkan dapat memberikan
kemampuan lebih besar dalam membantu tugas dan fungsi pengawasan alat
kesehatan” tutup Dita. UPF-PFK Palembang merupakan unit pelaksana
fungsional binaan BPFK Jakarta, Kepala BPFK Jakarta menyampaikan dengan
segala dukungan yang akan diberikan oleh Ditjen Kefarmasian dan Alat
Kesehatan diharapkan UPF-PFK Palembang dapat menjadi Satker mandiri
serta dengan pindahnya BPFK di bawah Ditjen Farmalkes diharapkan mampu
melaksanakan tugas dan fungsi yang mendukung Ditjen Farmalkes. sumber berita : https://farmalkes.kemkes.go.id/
Sobat
Alkes, Minggu 9 April 2023 merupakan hari spesial bagi BPFK Jakarta,
tepat 31 tahun yang lalu pada 9 April 1992 BPFK Jakarta resmi berdiri. Tema
HUT ke-31 BPFK Jakarta adalah "Transform toward Excellent", kata
"transform" seakan menjadi narasi tunggal yang menggambarkan aksi
perubahan yang lebih cepat, lincah, adaptif dan determinatif terhadap
kebutuhan masyarakat. Transormasi BPFK Jakarta didahului dengan
transformasi tatakelola manajemen menjadi PK BLU, dilanjutkan dengan
transformasi teknologi kesehatan dengan menghadirkan aplikasi SIPATEN
dan SIPPEKA. Hadirnya dua aplikasi tersebut tidak hanya memenuhi
kebutuhan pelaporan saja, namun lebih dari itu untuk menghadirkan
kemudahan akses layanan BPFK Jakarta kepada masyarakat yang lebih mudah,
cepat dan tepat. HUT
BPFK Jakarta ke-31 juga mendapatkan banyak ucapan dan apresiasi dari
stakeholder kami baik dalam bentuk poster maupun video taping dari mulai
Direktur Jenderal Farmalkes, beberapa Direktur Utama RS Vertikal,
Kepala BPFK dan LPFK se Indonesia dan Kepala Laboratorium Kesehatan
Provinsi Daerah.
31 Tahun merupakan perjalanan panjang bagi kami untuk bertransformasi
menjadi Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang adaptif terhadap
kebutuhan peningkatan mutu layanan pengamanan di fasilitas kesehatan.
Tentunya ini tidak lepas dari kepercayaan dan peran andil stakeholder
BPFK Jakarta yang tetap setia bersama kami
Awal tahun ini lembaran baru transformasi BPFK Jakarta dibuka dengan
menjadi PK BLU, dan merupakan BPFK pertama yang berhasil menjadi PK BLU,
hal ini membuat kami lebih fleksibel, agile, cepat, dan determinatif
dalm merespon kebutuhan layanan.
Pada Tanggal 11 April 2022, BPFK Jakarta
melaksanakan peringatan HUT BPFK Jakarta ke-30 yang dilakukan secara
daring, melalui Zoom dan kanal Youtube BPFK Jakarta. Kegiatan ini
mengangkat tema "30 Tahun Bangga Melayani Bangsa demi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang bermutu”. Kegiatan Webinar Nasional secara
resmi dibuka oleh Kepala BPFK Jakarta Subadri, ST, M.Si. Kegiatan ini di
hadiri oleh beberapa narasumber di antaranya dr. Supriyanto D, SpB,
M.Kes Direktur RSUD Tulungangung Jawa Timur (Pengurus PERSI)
menyampaikan materi “Pengujian/Kalibrasi dan Inspeksi Sarana, Prasarana
& Alkes sebagai bentuk jaminan mutu layanan kesehatan di RS”,
kemudian dilanjutkan oleh Ir. Syarif Hidayat, M.T, PH.D (Yayasan Salman
ITB) dengan materi “Peran BPFK Jakarta dalam Uji Produk Ventilator dalam
Negeri” Kegiatan ini juga dihadiri lebih dari 300
peserta Zoom dan dilihat oleh 62 peserta melalui live youtube BPFK
Jakarta. Untuk memeriahkan kegiatan ini BPFK Jakarta secara aktif
mengumpulkan 50 Flyer dan juga video ucapan HUT BPFK Jakarta di
antaranya dari Menteri Kesehatan RI, Ditjen dan Sesditjen Yankes, UPT
Vertikal Kementerian Kesehatan RI serta Instansi/Stake Holder terkait,
dan dilanjutkan lomba foto dan inovasi serta jingle BPFK Jakarta yang
diikuti oleh Pegawai BPFK dan juga masyarakat umum. Kegiatan ini juga menjadi ajang peluncuran
secara resmi Aplikasi SIPATEN (Sistem Informasi Pengamanan Fasilitas
Kesehatan). Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah
customer BPFK Jakarta dalam melakukan permintaan pelayanan
Pengujian/Kalibrasi, Uji Profisiensi dan juga pelatihan secara online.
Aplikasi SIPATEN sudah dapat diakses oleh customer BPFK Jakarta melalui
link https://sipaten.bpfkjakarta.or.id.
Menyusul
pelaksanaan pelantikan Pejabat Administrator pada hari Selasa, 8 Maret
2022, maka pada hari Jumat, tanggal 18 Maret 2022, telah dilaksanakan
Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan Jakarta. Acara Sertijab diselenggarakan secara luring di BPFK Jakarta. Sertijab
Kepala BPFK Jakarta dilakukan antara Pelaksana Tugas dr. Niken Wastu
Palupi, MKM Kepada Subadri, ST, M.Si, yang sebelumnya menjabat sebagai
Kepala Sub Administrasi & Umum Direktorat Jenderal Fasilitas
Pelayana Kesehatan. Acara
sertijab juga disaksikan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan, dr. Azhar Jaya, SKM, MARS. dan dihadiri juga oleh
Koordinator dan beberapa staf Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan serta perwakilan dari masing-masing unit dan instalasi BPFK
Jakarta. Pada
sambutan dan arahannya, dr. Azhar Jaya, SKM, MARS menitipkan pesan
kepada Kepala BPFK yang baru agara BPFK Jakarta tahun 2022 ini harus
menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Beliau mengharapkan agar Kepala BPFK Jakarta yang baru
dapat responsif dan bergerak cepat utamanya jika menyampaikan laporan
saat terjadi kendala/kasus untuk mencari solusi terbaik bersama. BPFK Jakarta
didorong untuk selalu berprestasi, bekerja sesuai target dan dapat
menyiapkan diri sebaik-baiknya menuju BLU dan juga predikat WBBM.