• Berita Terkini

    Transformasi Kesehatan ala “tiki-taka”” Budi Gunadi Sadikin (BGS)

    Apa yang terlintas diingatan kita ketika mendengar istilah “tiki-taka”?, bagi penggemar sepakbola istilah ini tentunya sangat familiar. Tiki-taka merupakan permainan sepakbola cantik, atraktif dan cepat dengan  memanfaat kerjasama tim yang solid untuk meraih goal, permainan ini identik dengan klub asal spanyol yaitu Barcelona. Lalu siapakah pencipta permainan tiki-taka? Dia adalah legenda sepakbola Belanda dan Barcelona yang bernama Johan Cruyff. Cruyff tidak hanya mengubah Barcelona, tetapi juga mempengaruhi sepakbola dunia. Cruyff menciptakan filosofi baru terhadap sepakbola saat itu, disaat klub-klub lain masih bermain secara “ortodok” layaknya klub Inggris dengan Kick n Rush atau permainan sepakbola membosakan klub Italia dengan gaya Catenacio tetapi Cruyff melakukan transformasi gaya sepakbola modern pada era kepelatihanya di Barcelona, dan gaya permainan tersebut sampai saat ini masih “kekal” bahkan banyak di adopsi para manager sepakbola modern saat ini. Istilah tiki-taka saat ini semakin terkenal, tidak jarang dikonotasikan sebagai makna “cerdas, cepat, taktis dan modern”. Jika saat ini kita bisa menyaksikan sepakbola indah pada permainan Barcelona, Ajax atau Manchester City maka itu semua merupakan warisan dari transformasi sepakbola yang dilakukan Cruyff.

    Transformasi tiki-taka ala Johan Cruyff di Barcelona dapat kita analogikan dengan transformasi kesehatan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS), terutama terkait visi, inovatif, integrasi, dan dampak jangka panjangnya. Baik Cruyff di Barcelona maupun BGS di Kementerian Kesehatan melakukan pendekatan revolusioner untuk mengubah cara kerja dan mencapai hasil yang berdampak besar bagi sepakbola dan sektor kesehatan.

    Total Football dan Transformasi Kesehatan

    Sama seperti Johan Cruyff yang memperkenalkan filosofi "Total Football" yang menggusur konsep-konsep lama, BGS membawa transformasi kesehatan yang berbasis pada digitalisasi dan integrasi data. Filosofi Cruyff menekankan peran pemain yang serba bisa (versatile) dan saling terintegrasi, sementara BGS memperkenalkan pendekatan kolaboratif antar-fasilitas kesehatan, dari Puskesmas hingga rumah sakit pusat seperti halnya konsep pengampuan. Tujuannya sama seperti Cruyf: menciptakan sistem yang lebih fleksibel, responsif, dan terintegrasi.

    Cruyff percaya pada penguasaan permainan di lini tengah sebagai pusat otak dari permainan, sama seperti BGS yang  mengedepankan pengelolaan data dan teknologi informasi sebagai fondasi utama dalam pengambilan keputusan. Cruyff membangun Barcelona dengan basis penguasaan bola, BGS membangun sistem kesehatan dengan basis pengusaan data untuk membuat layanan kesehatan lebih efektif dan efisien.

    Cruyff membentuk "Dream Team" di Barcelona dengan pemain-pemain berbakat yang mampu menjalankan filosofi Tiki Taka. Hal serupa dilakukan BGS di sektor kesehatan, dengan memperkuat Integrasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan lembaga riset untuk mengembangkan sistem kesehatan yang lebih kuat. Program seperti penguatan dan pengampuan layanan primer dan peningkatan fasilitas Puskesmas adalah upaya menciptakan "Dream Team" di bidang kesehatan. Seperti Cruyff yang menyulap Barcelona menjadi tim tangguh, atraktif dan konsisten, BGS juga bekerja keras memperkuat pondasi kesehatan Indonesia agar lebih siap dan tahap menghadapi pandemi serta tantangan kesehatan kedepannya. Tujuannya : membentuk tim yang tak hanya meraih kemenangan tahun ini saja, tetapi mempertahankan kinerja jangka panjang.

    La Masia dan Pengembangan SDM Kesehatan

    Siapa yang tidak kenal Lionel Messi, Andre Iniesta, Xavi Hernandes atau seorang pemuda belasan tahun yang baru saja mencuri perhatian dunia lewat penampilan menawannya di Euro 2024 yaitu Lamine Yamal. Nama-nama hebat tersebut adalah legenda dan calon bintang sepakbola dunia alumni La Masia.

    Johan Cruyff merintis sekolah akademi La Masia untuk melahirkan pemain-pemain berbakat dan kelas dunia. Hal yang sama seperti yang dilakukan  BGS yang memofokuskan pengembangan SDM kesehatan. Melalui pelatihan, pendidikan, dan penyebaran tenaga kesehatan ke seluruh daerah Indonesia secara merata, BGS memastikan bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah terpencil. Seperti La Masia yang membentuk pemain-pemain yang memahami Filosofi bermain Barcelona, BGS juga membangun SDM kesehatan yang kompeten dan mampu mendukung Transformasi Kesehatan.

    Jika Cruyff berhasil membentuk formasi “the winning elevent” yang mampu mengantarkan Barcelona menjuarai gelar domestik maupun internasional, hal yang sama juga dilakukan BGS dalam membentuk Tim Champions Kemenkes yang berasal dari agent of change dan pegawai terbaik dari berbagai UPT di Kementerian Kesehatan, yang tujuannya sama untuk mensukseskan transformasi kesehatan.

    Tiki-Taka,  Digitalisasi Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Cantik

    Filosofi "tiki-taka" yang diperkenalkan Cruyff berfokus pada  penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek yang cepat, akurat, menguasai dan mengendalikan permainan. BGS  menerapkan cara serupa melalui digitalisasi kesehatan, seperti integrasi rekam medis elektronik dan penerapan aplikasi Satu Sehat yang memungkinkan data pasien dan fasilitas kesehatan dapat diakses dengan akurat dan mudah. Sistem ini membuat alur informasi mengalir cepat dan efisien, layaknya tiki-taka yang mempercepat alur bola hingga mencapai goal.

    Tiki-taka tidak hanya soal penguasaan bola, permainan cepat dan goal, tetapi juga soal keindahan, atraktif dan cantik dalam permainan sepakbola. Hal yang sama juga dilakukan BGS dalam transformasi kesehatan, rumah sakit pemerintah yang selama ini identik dengan gelap, bau pesing dan oldskull sekarang berubah menjadi rumah sakit yang modern, bersih dan cantik.

    Legacy : Antara Cruyff dan BGS

    Warisan Cruyff di Barcelona tetap terasa hingga kini dan dinikmati hampir jutaan penggerma sepakbola di dunia, dengan filosofi permainan tiki-taka yang masih mengakar padakKlub. Begitu pula, transformasi kesehatan ala BGS yang diproyeksikan akan memiliki dampak panjang bagi sistem kesehatan Indonesia, terutama dalam hal ketahanan kesehatan dan kesiapan  menghadapi krisis. Penguatan layanan kesehatan primer dan rujukan,  penguatan sistem ketahanan  kesehatan, penguatan sistem pembiayaan kesehatan, penguatan SDM, dan penguatan teknologi kesehatan, serta integrasi layanan kesehatan yang dibangun oleh BGS adalah pondasi bagi masa depan pelayanan kesehatan Indonesia yang lebih baik.

    Pemimpin yang hebat adalah yang pemimpin yang tidak hanya berhasil saat organisasi yang dipimpinnya berkembang dan maju, tetapi juga saat ditinggalkan organisasi tersebut tetap berkembang dan berhasil karena sistem dan filosofi yang diwariskannya. Ada banyak pelatih sepakbola hebat yang berhasil mendapatkan puluhan piala sebut saja Sir Alex Ferguson, tetapi setelah Ferguson pensiun prestasi Manchester United kian merosot. Berbeda dengan Barcelona yang cenderung “stabil”, ini karena Cruyff telah meninggalkan filosofi sebuah warisan yang hingga saat ini dapat kita nikmati, warisan tersebut adalah “tiki-taka”. Pep Guradiola yang saat itu baru saja memenangkan trofi bersama Bayern Munchen mengakui bahwa pengaruh cruyff sangat besar bagi karir pelatihnya, Pep mengatakan “saat ini kita cukup menjaganya”. Sama seperti insan kesehatan, transformasi yang sudah dimulai dan berdampak bagi sektor kesehatan di Indonesia harus kita jaga dan lanjutkan.

    Dengan visi dan strategi yang matang, baik Cruyff maupun BGS membuktikan bahwa transformasi dalam sistem dapat dilakukan dengan cara yang mendasar dan terstruktur.

    Mereka menciptakan pondasi bagi generasi berikutnya, memastikan bahwa filosofi dan perubahan yang mereka perkenalkan akan terus memengaruhi dan memperkuat tim, baik itu di lapangan sepakbola atau di bidang kesehatan.

    Kemenkes hebat, Indonesia Sehat!

     


    Oleh : Irfan Yanis – Humas BPAFK Jakarta

    Selengkapnya
    Seminar Pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC)

    Jakarta, Pada Tanggal 3 Oktober 2024 BPAFK Jakarta melaksanakan kegiatan Seminar Pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC) di Hotel JS Luwansa Jl. H. R. Rasuna Said Kuningan, Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala administrasi umum, Kepala tim kerja (3 orang), Kepala Instalasi (5 orang), staff administrasi dan fungsional di lingkungan BPAFK Jakarta (26 orang). Seminar juga dihadiri oleh ibu Direktur Jendral Farmasi dan Alat Kesehatan bersama 5 (lima) orang staff, dihadiri oleh bapak Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan bersama 2(dua) orang staff, pejabat Inspektorat Jendral sebanyak satu orang.

    Seminar juga mengundang satu orang narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), satu orang narasumber dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), dan dua orang dari Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika. selain itu kegiatan seminar juga dilakukan secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 100 (seratus) peserta.



    Merespon kondisi permasalahan terkait kualitas alat kesehatan dalam negeri yang masih belum mampu bersaing dengan alat kesehatan impor perlu dilakukan upaya terobosan melalui sertifikasi Standari Nasional Indonesai (SNI) alat kesehatan, mengingat SNI alat kesehatan secara umum merupakan adopsi identik atau merujuk pada standar internasional seperti IEC atau ISO. Jadi diharapkan dengan alat kesehatan yangg tersertifikasi SNI secara langsung kualitas juga sudah memenuhi standar internasional dan diharapkan mampu bersaing dengan produk alat kesehatan luar negeri.

    Salah satu bidang pengujian yang perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung pemenuhan standar alat kesehatan dalam negeri adalah pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC) yaitu suatu uji untuk memastikan bahwa alat kesehatan memiliki kemampuan terhadap gangguan interferensi medan elektromagnetik dari lingkungan sekitar serta seberapa besar gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat kesehatan kepada lingkugan sekitar.

    Sebagai upaya dalam pemenuhan pengujan EMC BPAFK Jakarta telah melakukan kolaborasi dengan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPT) Kementerian komunikasi dan Informatika melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang diharapkan dapat mendorong sinergi yang lebih erat antar kementerian dalam pengembangan teknologi alat kesehatan di Indonesia, terutama dalam meningkatkan mutu alat kesehatan dalam negeri.



    Selain itu, acara ini juga menjadi momen penting bagi kami karena turut dilakukan penyerahan sertifikat dan Surat Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) kepada perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi standar alat kesehatan yang berlaku. Hal ini merupakan wujud konkret komitmen BPAFK Jakarta dalam mendukung peningkatan kualitas alat kesehatan dalam negeri, sehingga diharapkan akan lebih banyak lagi para pelaku industri alat kesehatan untuk terus meningkatan kualitas alat kesehatan dalam negeri.

    Tujuan kegiatan ini adalah :
    1. BPAFK Jakarta telah melakukan kolaborasi dengan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPT) Kementerian komunikasi dan Informatika melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
    2. Penyerahan sertifikat dan Surat Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) kepada perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi standar alat kesehatan yang berlaku.

    Selengkapnya
    Pelatihan Tes Penetrasi Jarum dengan film khusus yang mempunyai sifat mirip dengan kulit manusia

    Jakarta, 4 Oktober 2024 BPAFK Jakarta melaksanakan Kegiatan Pelatihan Tes Penetrasi Jarum dengan film khusus yang mempunyai sifat mirip dengan kulit manusia di BPAFK Jakarta. Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala BPAFK Jakarta, kepala Instalasi Uji produk, Kepala Instalasi LS Pro, Fungsional Uji produk, staff Tata Operasional dan narasumber dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia.

    BPAFK Jakarta sebagai unit pelaksana teknis di bidang pengamanan alat dan fasilitas kesehatan dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pengamanan alat dan fasilitas kesehatan melalui kegiatan pengujian, kalibrasi dan inspeksi sangat berperan dalam mendorong peningkatan keamanan dan kualitas alat dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.


    Merespon kondisi permasalahan terkait kualitas alat kesehatan dalam negeri yang masih belum mampu bersaing dengan alat kesehatan impor perlu dilakukan upaya terobosan melalui sertifikasi Standari Nasional Indonesai (SNI) alat kesehatan, mengingat SNI alat kesehatan secara umum merupakan adopsi identik atau merujuk pada standar internasional seperti IEC atau ISO. Jadi diharapkan dengan alat kesehatan yangg tersertifikasi SNI secara langsung kualitas juga sudah memenuhi standar internasional dan diharapkan mampu bersaing dengan produk alat kesehatan luar negeri.

    Salah satu bidang pengujian yang perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung pemenuhan standar alat kesehatan dalam negeri adalah pengujian penetrasi jarum. Tujuan kegiatan ini adalah Pelatihan Tes Penetrasi Jarum dengan film khusus yang mempunyai sifat mirip dengan kulit manusia

    Selengkapnya
    Visitasi Akreditasi Institusi Pelatihan BPAFK Academy oleh Puskat Mutu Ditjen Nakes Kemenkes

    Jakarta, 10 Juli 2024 – BPAFK Academy menerima kunjungan visitasi akreditasi institusi pelatihan yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Mutu (Puskat Mutu) Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Visitasi ini berlangsung pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di Jakarta.

    Tim asesor yang ditugaskan untuk melaksanakan visitasi akreditasi antara lain: dr. Leny Evanita, MM, Dian Pancaningrum, S.Kep, M.Kep,

     dan Afriani Tinurbaya, S.Kep, MKM


    Visitasi akreditasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa BPAFK Academy memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan program-program pelatihan. Proses akreditasi ini mencakup evaluasi komprehensif terhadap berbagai aspek, termasuk kurikulum, fasilitas, kompetensi pengajar, serta sistem manajemen mutu.


    Dalam kesempatan ini, Subadri, ST, M.Si, Kepala BPAFK Jakarta bersama tim BPAFK Academy dan Tim Penjamin mutu menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kunjungan tim asesor dari Puskat Mutu Ditjen Nakes Kemenkes. "Kami berharap hasil dari visitasi akreditasi ini dapat menjadi motivasi bagi BPAFK Academy untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanan dalam bidang pelatihan kesehatan," ujar Subadri.


    BPAFK Academy berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan, terutama melalui program-program pelatihan dibidang manajemen teknologi alat kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan teknologi kesehatan saat ini.

    Selengkapnya
    Artikel : Trend local pride, dampak dari peningkatan kualitas produk dalam negeri

    Sobat alkes, belakangan ini industri fashion terutama produk lokal sedang berkembang pesat dan mulai menjadi etalase utama beberapa toko online maupun offline. Bahkan beberapa artikel  produk lokal contohnya sneaker sampai harus pre order (PO) 2 sampai 3 bulan sebelumnya, beberapa brand lokal bahkan sampai harus mengadakan pembelian melalui sistem raffle. Jika kita flashback 2-3 tahun  kebelakang tentunya antusiasme masyarakat terhadap produk dalam negeri terutama fashion belum sebesar saat ini, apalagi ditengah masyarakat yang semakin kritis terhadap nilai dan kualitas sebuah produk justru membuat produk lokal seperti sneaker/sepatu semakin diminati. Setelah penulis amati, trend berkembangnya produk lokal di Indonesia ternyata juga diiringi dengan peningkatan kualitas produk yang masif, tidak jarang sebuah produk menggunakan pihak ketiga /influencer untuk menguji durability/ketahanan dari sebuah produk. Contoh produk lokal sepatu “Compass” lewat akun instagram @tuansonim yang merupakan seorang kolektor snekaer mengadakan challange “365 days”, yang mengartikan bahwa sepatu tersebut nonstop digunakan disegala kondisi dan event selama 1 tahun penuh. Brand image sepatu compass sebagai sepatu kuat dan tahan lama pun semakin melekat kepada para sneaker enthusiast, trend memilih produk lokal daripada produk luar ini meluas denga istilah “Local Pride”.

    Jika diatas kita membahas produk dalam negri di segment fashion, lalu bagaimana dengan alat kesehatan dalam negeri?

    Industri alat kesehatan merupakan sektor vital yang memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan, tentunya bangsa kita sudah belajar banyak dari badai Covid-19 kemarin. Penggunaan alat kesehatan dalam negeri mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini didorong oleh berbagai faktor seperti peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat, kemajuan teknologi, serta yang paling terlihat adalah dukungan pemerintah dalam memperkuat industri alat kesehatan lokal.

    Jika industri sneaker produk lokal bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri lewat peningkatan kualitas dan pengujian yang dilakukan oleh pihak lain, maka cara yang sama pun sebenarnya dilakukan oleh Industri alat kesehatan dalam negeri bahkan dengan persyaratan yang lebih rigid dan komperhensif salahsatunya dengan Uji produk alat kesehatan. Untuk memastikan alat kesehatan yang diproduksi memenuhi standar mutu dan keselamatan, uji produk menjadi langkah yang krusial. Uji produk tidak hanya bermanfaat bagi produsen, tetapi juga bagi konsumen, regulator, dan seluruh ekosistem kesehatan dalam negeri.

    Uji produk adalah serangkaian proses evaluasi yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat kesehatan memenuhi spesifikasi teknis, keselamatan, dan kinerja yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan berbagai jenis pengujian, seperti uji fisik fungsi, uji keselamatan listrik, dan uji kinerja dan uji ketahanan.

    Manfaat Uji Produk

    1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Uji produk yang komprehensif dan transparan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap alat kesehatan dalam negeri. Konsumen lebih cenderung memilih produk yang telah teruji dan terbukti aman serta efektif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar produsen lokal.
    2. Memastikan Keselamatan dan Kinerja Uji produk memastikan bahwa alat kesehatan berfungsi sesuai dengan spesifikasinya dan aman digunakan. Hal ini sangat penting mengingat alat kesehatan yang cacat atau tidak aman dapat membahayakan nyawa pasien. Dengan uji produk yang tepat, risiko ini dapat diminimalisir.
    3. Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal Produk alat kesehatan yang telah teruji memiliki nilai tambah di pasar internasional. Uji produk membantu produsen alat kesehatan dalam negeri untuk bersaing di pasar global dengan menawarkan produk yang berkualitas dan sesuai standar internasional.
    4. Memenuhi Regulasi dan Standar Nasional Uji produk membantu produsen memenuhi regulasi dan standar yang ditetapkan oleh badan pengawas seperti Kementerian Kesehatan. Kepatuhan terhadap regulasi ini penting untuk mendapatkan izin edar dan sertifikasi yang diperlukan.
    5. Meningkatkan Efisiensi Biaya Meskipun uji produk memerlukan investasi awal, dalam jangka panjang, ini dapat menghemat biaya dengan mengurangi risiko produk cacat yang harus ditarik dari pasar yan berpotensi hilangnya kepercayaan masyarakat
    6. Menjaga Reputasi Produsen Produsen yang konsisten melakukan uji produk akan mendapatkan reputasi baik di mata konsumen. Reputasi yang baik sangat penting untuk kelangsungan bisnis dan pertumbuhan jangka panjang.

    Sehingga dari manfaat diatas  ya sobat alkes, bahwa uji produk merupakan cara membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dari sebuah produk, apalagi jika produk tersebut diuji oleh Institusi yang terpercaya dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.

    Lalu siapa yang melakukan Uji produk alat kesehatan?

    Salahsatunya adalah Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Jakarta. BPAK Jakata merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan alat kesehatan yang memiliki tugas melakukan pengamanan alat dan fasilitas kesehatan di Indonesia, salahsatunya adalah Uji Produk alat kesehatan. Terdapat 70 Jenis Alat kesehatan yang mampu dilayani, 28 diantaranya telah TERAKREDITASI oleh SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional, dan merupakan Lab. Uji Produk dengan ruang lingkup akreditasi terbanyak di Indonesia.

    Untuk meningkatkan layanan uji produk berkualitas tinggi berbagai upaya penguatan dilakukan oleh BPAFK Jakarta dari mulai pemenuhan sarana prasarana laboratorium maupun peningkatan kompetensi SDM di dalam maupun ke luar negeri. Berikut penulis lampirkan layanan hotline BPAFK Jakarta : 081804640406

    Uji produk memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan industri alat kesehatan dalam negeri. Dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu dan keselamatan, uji produk membantu meningkatkan kepercayaan konsumen, memastikan keselamatan pasien, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan industri, sangat penting untuk memaksimalkan manfaat uji produk dan mengatasi tantangan yang ada. Tentunya kita berharap istilah “Local pride” tidak hanya ada pada industri fashion di tanah air yang sedang melesat, tapi juga merambah pada tingkat kepercayaan terhadap alat kesehatan dalam negeri.

     

     

    Ditulis oleh : M. Irfan Yanis (Pranata Humas Ahli Pertama BPAFK Jakarta)

    Selengkapnya
    Presiden Resmi Membuka Rakerkesnas 2024

    Tangerang Selatan, 24 April 2024.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka pertemuan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (24/4). Rakerkesnas dengan tema “Transformasi Kesehatan: Melesat Menuju Indonesia Emas” ini akan berlangsung hingga Kamis (25/4) besok. Rakerkesnas dihadiri oleh perwakilan seluruh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, RSUD, Bappeda provinsi/kabupaten/kota, UPT Kemenkes, perwakilan kementerian/lembaga, dan para mitra pembangunan kesehatan. Presiden mengatakan, Indonesia akan memiliki momentum untuk menjadi negara maju karena akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2030an. Untuk mewujudkan hal tersebut sektor kesehatan memiliki peran yang sangat penting. "Kesehatan sangat penting, sangat fundamental, seperti yang disampaikan Pak Menkes sehat dulu baru pintar, karena kalau pintar tapi tidak sehat menjadi apa?" kata Presiden.
    Selain Presiden Jokowi, Rakerkesnas juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Acara juga diikuti oleh 2.100 peserta.


    Sementara itu, dalam laporannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sektor kesehatan memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Menkes mengajak para pelaku kesehatan agar melakukan perubahan paradigma dalam melayani kesehatan. "Caranya pastikan masyarakat harus sehat, harus diubah paradigma yang sebelumnya mengobati orang sakit sekarang menjadi menyehatkan masyarakat," kata Menkes. Menkes menambahkan, saat ini Kemenkes juga sedang melakukan transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Selain itu, Kemenkes melibatkan Bappeda dan pihak swasta untuk mendukung transformasi kesehatan. Pelibatan ini karena transformasi kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh pegawai di lingkungan kesehatan. "Kita sudah ada program transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi serta juga dinas kesehatan dan RSUD, juga Bappeda, agar Indonesia Emas dapat tercapai," tutur Menkes.


    Rakerkesnas diselenggarakan selama dua hari, yakni 24-25 April 2024, dengan berbagai kegiatan di antaranya forum komunikasi untuk berdiskusi kendala dan tantangan, serta mencari solusi efektif dalam pembangunan Kesehatan. Di lokasi acara, juga ada stan-stan dari unit utama di Kemenkes yang akan melayani konsultasi terkait program-program kesehatan nasional. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.


    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
    https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/presiden-resmi-membuka-rakerkesnas-2024

    Selengkapnya
    Pameran Produk Farmasi dan Alat Kesehatan Rakerkesda 2023

    Kegiatan Pameran Produk Farmasi dan Alat Kesehatan Rakerkesda 2023  dilaksanakan 2 hari dari tanggal 03 -04 Juli 2023 di Hotel Bidakara Jakarta Selatan. Pameran tersebut menampilkan produk-produk inovasi teknologi peralatan kesehatan pada rumah sakit, laboratorium, klinik, dan farmasi.Dalam kegiatan pameran BPFK Jakarta ikut berpartisipasi dengan tujuan melakukan sosialisasi,edukasi serta membina hubungan harmonis dengan khalayak internal dan eksternal untuk menyampaikan informasi tentang tupoksi dan layanan BPFK Jakarta dalam memperoleh pengertian,kepercayaaan dan kerjasama dalam mencapaian tujuan organisasi.

    BPFK Jakarta juga  memberikan pelayanan atau melakukan demo pengujian dan kalibrasi terhadap alat kesehatan Blood Pressure Monitor dan Bed Side Monitor serta menjelaskan dari beberapa pertanyaan yang diberikan pengunjung diantaranya  manfaat dari pengujian Kalibrasi serta tupoksi dari BPFK Jakarta,jenis alat kesehatan apa saja yang dapat dilakukan kalibrasi / pengujian,Uji produk alkes dan pelayanan yang diberikan BPFK Jakarta serta melakukan simulasi pelayanan BPFK Jakarta dengan SIPEKA. Pertanyaan – pertanyaan dari pengunjung tersebut dijelaskan secara lisan dan melalui Brosur,Poster. BPFK Jakarta juga menyajikan Kuis Edukasi menarik ,bertujuan menstimulus para pengunjung untuk datang dan mencari informasi tentang BPFK Jakarta sebelum menjawab Kuis, bagi yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberikan souvenir menarik. Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui peranan BPFK Jakarta dan manfaat pengujian kalibrasi untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan.

    Selengkapnya
    Persiapan Kelembagaan dan Pengembangan Layanan Uji Produk Alkes dan PKRT, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kunjungi UPF-PFK Palembang

    Dalam rangka persiapan peralihan kelembagaan ke Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan dalam mendukung transformasi kesehatan, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui Sekretariat Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan melakukan kunjungan ke UPF-PFK Palembang pada tanggal 25-26 Juni 2023.

    Dalam kunjungan tersebut, Sesditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dita Novianti S.A. berkesempatan hadir dan didampingi oleh Kepala BPFK Jakarta, Subadri. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terhadap kondisi dari UPF-PFK Palembang sehingga nantinya Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan dapat memberikan dukungan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan organisasi.


    Pada kesempatan tersebut, disampaikan bahwa Ditjen Farmalkes siap memberikan dukungan baik dari segi anggaran, SDM serta sarana prasarana yang dibutuhkan oleh BPFK dan UPF, sedangkan proses pemindahan tinggal menunggu persetujuan dari MenPanRB.

    “Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan siap memberikan dukungan terhadap BPFK dan LPFK termasuk UPF-PFK Palembang agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas fungsi dan diharapkan dapat memberikan kemampuan lebih besar dalam membantu tugas dan fungsi pengawasan alat kesehatan” tutup Dita. UPF-PFK Palembang merupakan unit pelaksana fungsional binaan BPFK Jakarta, Kepala BPFK Jakarta menyampaikan dengan segala dukungan yang akan diberikan oleh Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan diharapkan UPF-PFK Palembang dapat menjadi Satker mandiri serta dengan pindahnya BPFK di bawah Ditjen Farmalkes diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang mendukung Ditjen Farmalkes.

    sumber berita : https://farmalkes.kemkes.go.id/

    Selengkapnya
    HUT 31 Tahun BPFK Jakarta - Transform Toward Excellent

    Sobat Alkes, Minggu 9 April 2023 merupakan hari spesial bagi BPFK Jakarta, tepat 31 tahun yang lalu pada 9 April 1992 BPFK Jakarta resmi berdiri.
    31 Tahun merupakan perjalanan panjang bagi kami untuk bertransformasi menjadi Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang adaptif terhadap kebutuhan peningkatan mutu layanan pengamanan di fasilitas kesehatan. Tentunya ini tidak lepas dari kepercayaan dan peran andil stakeholder BPFK Jakarta yang tetap setia bersama kami

    Awal tahun ini lembaran baru transformasi BPFK Jakarta dibuka dengan menjadi PK BLU, dan merupakan BPFK pertama yang berhasil menjadi PK BLU, hal ini membuat kami lebih fleksibel, agile, cepat, dan determinatif dalm merespon kebutuhan layanan.

    Tema HUT ke-31 BPFK Jakarta adalah "Transform toward Excellent", kata "transform" seakan menjadi narasi tunggal yang menggambarkan aksi perubahan yang lebih cepat, lincah, adaptif dan determinatif terhadap kebutuhan masyarakat. Transormasi BPFK Jakarta didahului dengan transformasi tatakelola manajemen menjadi PK BLU, dilanjutkan dengan transformasi teknologi kesehatan dengan menghadirkan aplikasi SIPATEN dan SIPPEKA. Hadirnya dua aplikasi tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan pelaporan saja, namun lebih dari itu untuk menghadirkan kemudahan akses layanan BPFK Jakarta kepada masyarakat yang lebih mudah, cepat dan tepat.

    HUT BPFK Jakarta ke-31 juga mendapatkan banyak ucapan dan apresiasi dari stakeholder kami baik dalam bentuk poster maupun video taping dari mulai Direktur Jenderal Farmalkes, beberapa Direktur Utama RS Vertikal, Kepala BPFK dan LPFK se Indonesia dan Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Daerah.

    Selengkapnya
    Webinar Nasional HUT 30 Tahun BPFK JAKARTA

    Pada Tanggal 11 April 2022, BPFK Jakarta melaksanakan peringatan HUT BPFK Jakarta ke-30 yang dilakukan secara daring, melalui Zoom dan kanal Youtube BPFK Jakarta. Kegiatan ini mengangkat tema "30 Tahun Bangga Melayani Bangsa demi Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bermutu”. Kegiatan Webinar Nasional secara resmi dibuka oleh Kepala BPFK Jakarta Subadri, ST, M.Si. Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa narasumber di antaranya dr. Supriyanto D, SpB, M.Kes Direktur RSUD Tulungangung Jawa Timur (Pengurus PERSI) menyampaikan materi “Pengujian/Kalibrasi dan Inspeksi Sarana, Prasarana & Alkes sebagai bentuk jaminan mutu layanan kesehatan di RS”, kemudian dilanjutkan oleh Ir. Syarif Hidayat, M.T, PH.D (Yayasan Salman ITB) dengan materi “Peran BPFK Jakarta dalam Uji Produk Ventilator dalam Negeri”

    Kegiatan ini juga dihadiri lebih dari 300 peserta Zoom dan dilihat oleh 62 peserta melalui live youtube BPFK Jakarta. Untuk memeriahkan kegiatan ini BPFK Jakarta secara aktif mengumpulkan 50 Flyer dan juga video ucapan HUT BPFK Jakarta di antaranya dari Menteri Kesehatan RI, Ditjen dan Sesditjen Yankes, UPT Vertikal Kementerian Kesehatan RI serta Instansi/Stake Holder terkait, dan dilanjutkan lomba foto dan inovasi serta jingle BPFK Jakarta yang diikuti oleh Pegawai BPFK dan juga masyarakat umum.

    Kegiatan ini juga menjadi ajang peluncuran secara resmi Aplikasi SIPATEN (Sistem Informasi Pengamanan Fasilitas Kesehatan). Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah customer BPFK Jakarta dalam melakukan permintaan pelayanan Pengujian/Kalibrasi, Uji Profisiensi dan juga pelatihan secara online. Aplikasi SIPATEN sudah dapat diakses oleh customer BPFK Jakarta melalui link https://sipaten.bpfkjakarta.or.id.

    Selengkapnya

    Berita

    Sertijab Kepala BPFK Jakarta
    Webinar Nasional HUT 30 Tahun BPFK JAKARTA
    Pengumuman Beauty Contest
    HUT 31 Tahun BPFK Jakarta - Transform Toward Excellent
    Persiapan Kelembagaan dan Pengembangan Layanan Uji Produk Alkes dan PKRT, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kunjungi UPF-PFK Palembang